Senin, 27 September 2010

Asal - Usul Telematika

Asal - Usul Telematika
Kata TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah Teknologi Informasi
itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para
praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital.Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah “konvergensi”. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan system komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau “the Net”. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya. Seiring dengan semakin populernya Inter-Net sebagai “the network of the networks”, masyarakat penggunanya (internet global community) seakan-akan mendapati suatu dunia baru yang dinamakan cyberspace - sebagaimana dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel sci-fi-nya Neuromancer - yang merupakan khayalan tentang adanya alam lain pada saat teknologi
telekomunikasi dan informatika bertemu. Di “alam baru” ini - bagi kebanyakan netter - tidak ada
hukum. Karena tidak adanya kedaulatan dalam jaringan komputer maha besar (gigantic network)
ini, mereka beranggapan bahwa tidak ada satupun hukum suatu negara yang berlaku, karena hokum network tumbuh dari kalangan mayarakat global penggunanya. “Alam baru” ini seakan-akan menjadi suatu jawaban dari impian untuk melampiaskan kebebasan berkomunikasi (free flow of information) dan kebebasan mengemukakan pendapat (freedom of speech) tanpa mengindahkan lagi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Perlu digarisbawahi, bahwa substansi cyberspace sebenarnya adalah keberadaan informasi dan komunikasi yang dalam konteks ini dilakukan secara elektronik dalam bentuk visualisasi tatap muka interaktif. Komunikasi virtual (virtual
communication) tersebut - yang dipahami sebagai virtual reality - sering disalahpahami sebagai
“alam maya”, padahal keberadaan sistem elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi
virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Sehubungan dengan itu, Wiener dan Bigelow mencetuskan Cybernetics Theory, mengenai suatu
pendekatan interdisipliner terhadap sistem kendali dan komunikasi dari hewan, manusia, mesin dan
organisasi. Uniknya teori tersebut sebenarnya lebih menekankan pada pentingnya umpan balik dari
sistem komunikasi itu sendiri. Teori tersebut menyiratkan bahwa dalam memahami suatu informasi
yang disampaikan pada suatu sistem komunikasi yang baik harus dengan memperhatikan umpan balik dari sistem tersebut. Sebagai catatan, Wiener juga mengakui bahwa istilah Cyber sebenarnya pernah digagas oleh Ampere yang namanya digunakan sebagai satuan kuat arus. Oleh karena itu jika ditilik dari asal-usulnya, istilah cyber sebenarnya erat hubungannya dengan kawat listrik. Sehingga tidak mengherankan, jika istilah tersebut juga digunakan untuk organ buatan listrik CYBORG yang merupakan singkatan dari Cybernetics Organics.
Dengan demikian, istilah “cyber law” sebagaimana dipahami oleh masyarakat sekarang ini kurang tepat jika digunakan untuk merujuk pada hukum yang tumbuh dalam medium cyberspace. Istilah “cyberspace law” justru lebih tepat untuk itu. Namun demikian, Istilah “telematika” paling tepat
digunakan karena lebih memperlihatkan hakekat keberadaannya dan layak untuk digunakan sebagai definisi guna melakukan pengkajian hokum selanjutnya. Istilah “telematika” merujuk pada
hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi
telekomunikasi, media dan informatika.
Berbicara tentang hukum dalam arti luas, berarti mencakup segala macam ketentuan hukum yang ada baik materi hukum tertulis - tertuang dalam peraturan perundang-undangan - maupun materi hokum tidak tertulis - tertuang dalam kebiasaan ataupun praktek bisnis yang berkembang. Sehubungan dengan itu, sistem hukum nasional sesungguhnya tetap berlaku terhadap segala aktivitas komunikasi yang dilakukan dalam lingkup cyberspace. Hal ini berarti bahwa domain-domain hukum yang semula dipahami secara sektoral, baik dalam bidang telekomunikasi, media maupun informatika akan semakin konvergen. Yang terjadi bukan kevakuman hukum, melainkan suatu pembidangan hukum yang lebih khusus tanpa menafikan keberlakuan bidang-bidang hukum yang telah ada dalam system hukum yang berlaku. Dengan demikian definisi Hukum
Telematika adalah hukum terhadap perkembangan konvergensi TELEMATIKA yang berwujud dalam penyelenggaraan suatu sistem elektronik, baik yang terkoneksi melalui internet (cyberspace) maupun yang tidak terkoneksi dengan internet.
Lingkup pengkajian Hukum Telematika terfokus pada aspek-aspek hukum yang terkait dengan system informasi dan sistem komunikasi, khususnya yang diselenggarakan dengan sistem elektronik.
komponen-komponen dalam sistem tersebut, mencakup:
1.Content, yaitu Isi atau substansi Data dan/atau Informasi berupa input dan output dari penyelenggaraan sistem informasi yang disampaikan pada publik, mencakup semua bentuk
data/informasi baik yang tersimpan dalam bentuk cetak maupun elektronik, maupun yang disimpan
sebagai basis data (databases) maupun yang dikomunikasikan sebagai bentuk pesan (data
messages);
2.Computing, yaitu Sistem Pengolah Informasi yang berbasiskan sistem komputer (Computer based
Information System) berupa jaringan system informasi (computer network) organisasional yang
efisien, efektif dan legal. Dalam hal ini, suatu Sistem Informasi merupakan perwujudan penerapan
perkembangan teknologi informasi ke dalam suatu bentuk organisasional/organisasi perusahaan
(bisnis).;
3.Communication, yaitu Sistem Komunikasi yang juga berupa sistem keterhubungan
(interconnection) dan sistem pengoperasian global (interoperational) antar system informasi/jaringan komputer (computer network) maupun penyelenggaraan jasa dan/atau jaringan telekomunikasi.

4.Community, yaitu masyarakat berikut system kemasyarakatannya yang merupakan pelaku intelektual (brainware), baik dalam kedudukannya sebagai Pelaku Usaha, Profesional Penunjang
maupun sebagai Pengguna dalam sistem tersebut.
Sesungguhnya terdapat korelasi yang kuat antara cybernetics theory dengan sistem hukum nasional, dalam hal efektifitas suatu sistem hukum di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam
pembentukan perilaku sosial (social behaviour). Hukum sebagai suatu aturan (rule of law)
berbanding lurus dengan pemamahan hukum dan kesadaran hukum masyarakat terhadap hukum – yang wujudnya berupa informasi - yang tengah berlaku. Tidak akan ada ketentuan hukum yang berlaku efektif dalam masyarakat, jika informasi hokum tersebut tidak dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pengkomunikasian informasi hukum harus dirancang dalam pola yang lebih interaktif sehingga dapat menangkap dengan baik umpan balik dari masyarakatnya sehingga menimbulkan kesadaran hukum. Hal tersebut tidak akan didapat hanya dengan sosialisasi ataupun penyuluhan hukum saja, melainkan juga harus dengan pengembangan sarana komunikasi ataupun infrastruktur informasi yang baik dan dapat diakses dengan mudah dan murah oleh masyarakat.
Merujuk pada dasar keberlakuan hukum yang mencakup aspek-aspek filosofis, sosiologis, dan yuridis; Jika pembuatan hukum hanya memperhatikan aspek yuridis saja melalui perumusan hukum (legal drafting) oleh segelintir elit tanpa melibatkan peran aktif masyarakatnya, maka wacana hukum tidak akan pernah berkembang di tengah masyarakat dan masyarakat tidak akan pernah berperan aktif di dalamnya. Hikmah dari cybernetics theory bagi sistem hukum adalah keberadaan sistem informasi hukum sebagai komponen keempat dalam sistem hokum nasional; di samping tiga komponen yang selama ini dikenal, yaitu substansi, struktur dan budaya. Dengan demikian secara teoritis kesenjangan antara rule of law dengan social behaviour dapat dijembatani. Hal ini juga sepatutnya membuka pemikiran tentang birokrasi bahwa keberadaannya sebagai mitra rakyat - bukan penguasa rakyat - mewajibkannya memberikan layanan yang lebih baik. Dengan pengembangan sistem informasi yang baik, kegiatan pemerintahan menjadi lebih transparan,
dan akuntabel, karena pemerintah mampu menangkap feedback dan meningkatkan peran serta masyarakat. Good governance tidak lain adalah cita Negara berdasarkan hukum, di mana masyarakatnya merupakan self regulatory society. Dengan demikian, pemerintah sudah dapat mereduksi perannya sebagai pembina dan pengawas implementasi visi dan misi bangsa dalam seluruh sendi-sendi kenegaraan melalui pemantauan terhadap masalah-masalah hokum yang timbul dan menindaklanjuti keluhan-keluhan masyarakat.
Kesimpulannya, Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesadaran berinformasi dan berkomunikasi, untuk kemudian mampu mengembangkan dan menguasai serta membina dan mengendalikan seluruh infrastruktur informasi nasional maupun global agar keberadaannya dapat sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sistem hukum yang baik belum tentu dapat terwujud dengan terus menerus membuat undang-undang baru. Justru kajian mendalam harus ditingkatkan tentang sejauh mana sistem hukum yang telah berlaku (existing legal framework) dapat dioptimalkan terlebih dahulu oleh para penegak hukumnya yang berdedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugasnya.

Minggu, 02 Mei 2010

MANFAAT BELAJAR

MANFAAT BELAJAR
Mendengar kata belajar mungkin sudah tidak terasa asing lagi di telinga semua orang yang hamper membuat kebanyakan orang menjadi “ALERGI” untuk mendengarnya. Karena yang terbayang dibenak semua orang adalah setumpuk buku-buku yang ada di hadapan mereka untuk dibaca dan dipelajari semuanya, yang akan menjadi membosankan. Kenapa orang-orang trsebut merasa bosan dengian orang-orang tersebut yang berasumsi bahwa mereka sudah lama lulus sekolah, jadi untuk apa belajar. Orang seperti itu berfikir demikian karena mereka tidak melihat atupun belum menikmati manfaat dahsyat dari kegiatn “belajar”.
Dalam dunia usaha kata belajar itu sangat menjadi keharusan. Tanpa belajar, pelaku usaha akan terasa bahwa usahanya akan jauh tertinggal dan tersingkirkan dari persaingan, karena dengan belajar menumbuhkan inovasi, inovasi melahirkan perubahan positif yang diperlukan dalam usaha. Belajar juga harus membutuhkan waktu yang sangat cepat, bahkan lebih cepat dari pesaing-pesaing, agar usaha yang dijalankan berjalan dengan pesat. Dengan belajar inilah melahirkan manfaat-manfaat yang bias diambil, diantaranya adalah :
· Dengan belajar dapat menumbuhkan kebiasaan pada diri orang tersebut.
· Dengan belajar dapat menumbuhkan motifasi pada diri orang tersebut dan dapat menjadikan seseorang sukses.
· Dengan belajar akan menambah banyak ilmu pengetahuan.
· Dapat menjadi orang yang diperlukan bagi lingkungan kita.
· Dapat menambah keterampilan pada diri kita.
Dengan belajar inilah akam menghasilkan sesuatu yang lebih baik pula. Prinsip dari belajar itu sendiri adalah komitmen. Komitmen secara fisik, mental dan emosional. Komitmen fisik itu adalah menyediakan waktu khusus untuk belajar, terlibat scara fisk dalam mencari bahan-bahan yang harus dipelajari, ataupun mencatat hal-hal penting yang didapat dalam belajar. Komitmen secara mental memprose informasi yang didapatkan(bukan skedar mendengar informasi selintas dengan dari kuping kiri ke kuping kanan saja). Komitmen secara emosional adalah dengan menerapkan rasa “senang” dan “suka” dalam belajar pelajaran maupun sesulit apapun.

MANFAAT TEH HIJAU

MANFAAT TEH HIJAU
Teh adalah salah satu minuman yang sangat disukai oleh semua orang. Selain enak untuk paduan makanan, teh ternyata lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan minuman lainnya. Minuman ini bias mencegah atau membantu penyembuhan penyakit ringan sejenis influenza hingga yang berat macam kanker. Jenis tehnya juga bias dipilih menurut selera masing-masing. Tappi disni akan dibahas mengenai manfaat teh hijau. Adapun manfaat dari teh hijau ini sendiri adalah sebagai berikut :
· Dapat mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi.
· Mencegah timbulnya kadar gula darah yang tinggi.
· Menurunkan kadar kolesterol.
· Menurunkan resiko terkena bernagai penyakit hati.
· Menurunkan resiko terkena stroke.
· Membantu tubuh dalam melawan virus (seperti virus influenza).
· Dapat menghambat penurunan fungsi syaraf.
· Memperbaiki fungsi kognitif.
· Bermanfaat bagi kesehatan gusi.
· Mencegah sesak nafas.
· Mengurangi stress.
· Menghilangkan kelelahan dank eletihan.
· Mampu mencegah timbulnya penyakit kanker.
· Mampu mengendalikan pertumbuhan tumor.
· Membantu penyembuhan penyakit kanker.
· Membantu menurunkan berat badan.
· Mengurangi resiko timbulnya radang sendi dan reumatik.
· Berfungsi sebagai ani radang tenggorokan.
· Mencegah osteoforosis.
· Mencegah timbulnya alergi.
· Melindungi lever.
· Mencegah hepatitis.
· Membantu menghalangi penyebaran virus HIV.
· Mengurangi bahaya merokok.
· Memperlambat penuaan.
· Baik dikonsumsi untuk penderita diabetes.
· Mampu mencegah keracunan makanan.
Teh selain harganya terjangkau bagi semua kalangan, teh juga sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Salah satunya manfaat yang didpat dari teh hijau ini.

ARTI KEJUJURAN

ARTI KEJUJURAN
Jujur adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Orang yang tidak jujur bisa dianggap tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik dan lain sebagainya. Kenapa setiap orang harus berlaku jujur, karena menjadi orang jujur itu adalah menjadi orang yang sangat baik. Karena dengan jujur orang akan dipercaya orang, disayang orang tua, bahkan sering terdengar kalau orang jujur akan disayang oleh Allah swt.
Dengan jujur itu sendiri akan menumbuhkan perasaan yang positif dengan lingkungan kita. Selain itu pula jujur itu sebenarnya di mulai dari diri kita sendiri. Jika dari diri sendiri sudah tidak jujur, maka lama kelamaan pun tidak akan bisa berbuat jujur. Ini pun bisa berakibat pada perasaan kita, kita pasti akan selalu bersikap negative kepada lingkungan kita.

Selasa, 30 Maret 2010

Pesan Dalam Botol



Pada gambar ini menjelaskan tentang perekonomian rakyat, yang dimana dijelaskan bahwa ada sebuah keluarga yang melakukan kesalahan, sebut saja keluarga X yaitu dengan memakan ekonomi rakyat. Dimana menjadi dampak bagi rakyat sendiri. Rakyat menjadi sengsara, tidak adanya tempat tinggal, bahkan susahnya untuk mencari makanan.

Dampak dari gambar ini adalah keluarga X ini yang memakan ekonomi rakyat menjadi sengsara juga, karena ulah dari keluarga X ini sudah ketawan dengan atasannya. Alhasil seluruh yang dia punya mulai dari rumah, tanah bahkan mobilnya diambil oleh yang berwajib. Pesan yang ingin disampaikan disini adalah janganlah merampas atas apa yang bukan menjadi milik kita sendiri, karena jika kita merampas yang bukan milik kita akan berakibat fatal bagi keluarga kita juga. Bersikap jujur dalam menjalani tugas. Berilah makan pada keluarga dengan cara yang halal dan pendapatan yang halal juga.

Jumat, 12 Maret 2010

TENTANG RAMBUT PALSU

TENTANG RAMBUT PALSU

 

Bagi sebagian perempuan, rambut palsu bukanlah sekedar penghias rambut yang dapat mempercantik diri tapi juga penanda untuk menjadi modern dan bergaya. Contohnya saja di jalan-jalan, mal,-mal atau di beberapa acara televisi. Rambut palsu adalah tren untuk mendukung penampilan yang oke dan keren. Tidak hanya perempuan saja, untuk kalangan lelaki juga gak mau ketinggalan, karena lelaki juga mau mengikuti tren sekarang ini. Pada dasarnya banyak yang menggunakan rambut palsu karena trend an ada juga karena tidak percaya diri dengan rambut yang dimilikinya sendiri. Jadi mau gak mau mereka mengikuti gaya yang memakai rambut palsu. Dengan begitu baru mereka merasa trend dan percaya diri. Pada dasarnya sah-sah saja jika mau mengikuti tren memakai rambut palsu, tetapi rambut palsu itu juga sebenernya banyak yang terbuat dari rambut mayat. Selain itu juga tidak diperbolehkan juga dalam agama islam untuk memakai rambut palsu.

Karena biar bagaimana pun memakai rambut palsu itu adalah penipuan, pemalsuan dan pemikatan. Penipuan yang dimaksud adalah menipu orang lain yang melihatnya, yang mengira ia memiliki rambut seperti yang diperlihatkan oleh rambut palsu yang dipakainya, serta menipu diri sendiri yang tidak percaya diri dengan apa yang ia punya/miliki. Selain unsure penipuan itu sendiri, seseorang yang memakai rambut palsu secara tidak langsung telah mengingkari pemberian yang telah digariskan Allah swt. Apa lagi jika memakai rambut palsu itu disebabkan karena untuk memikat orang yang melihatnya agar ia disebut cantik dan sebagainya, itu adalah kebohongan terbesar. Syukuri saja apa yang telah diberikan oleh Allah swt dan jangan tidak percaya diri dengan apa yang kita miliki, mungkin dengan yang kita miliki itulah kelebihan dari diri kita yang orang lain tidak memilikinya.

CARA-CARA PEMBUATAN PRALINE JERUK

CARA-CARA PEMBUATAN PRALINE JERUK

 

Sebelum melakukan cara-cara pembuatan praline jeruk,terlebih dahulu dipersiapkan bahan-bahan dasar serta bahan-bahan untuk hiasannya. Adapun cara-cara pembuatan praline jeruk adalah sebagai berikut:

·         Bahan I

Sediakan 400 gram dark cooking chocolate, di-tempered

Penjelasannya di-tempered adalah proses mendinginkan atau memanaskan cokelat dengan suhu tertentu. Tujuan utamanya adalah membuat cokelat relaks.

·         Bahan II

Sediakan 150 gram white cooking chocolate, dicairkan

Sediakan 2 sachet sari jeruk instan

Sediakan 2 tetes esens jeruk

Sediakan 2 sendok makan rhum

·         Bahan untuk hiasan

Sediakan 50 gram white cooking chocolate, dicairkan

·         Cara membuat

Ø  Oleskan bahan I di dasar dan alas cetakan cokelat berkali-kali sampai cukup tebal. Lalu sisihkan.

Ø  Campur bahan II, semprotkan isi ke dalam cetakan berisi bahan I.

Ø  Tutup lagi dengan sisa bahan I lalu bekukan.

Ø  Semprotkan white cookind chocolate hiasan di atas cokelat yang sudah jadi.